Minggu, 10 Juli 2016

Menerapkan Prinsip - Prinsip Pelayanan Prima ( Excellent Service )


Pengertian Pelayanan Prima Salah satu strategi bisnis yang dijalankan perusahaan adalah memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan. Dalam dunia bisnis, inti pelayanan prima atau excellent service adalah memberikan pelayanan kepada semua orang, khususnya kepada pelanggan dengan perilaku dan sikap yang baik. Pelayanan prima tidak cukup hanya dengan memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pe|anggan saja, tetapi juga bagaimana cara merespons keinginan pelanggan sehingga dapat menimbulkan kesan positif pelanggan terhadap perusahaan.



Pelayanan prima pada hakikatnya merupakan pelayanan yang ditujukan kepada pembeli potensial (calon pembeh) maupun kepada pelanggan tetap. Secara umum, pengertian pelayanan prima adalah aktivitas yang dilakukan oleh penjual atau pemilik usaha dalam melayani konsumen dengan sebaik-baiknya. Banyak sekali definisi tentang pelayanan prima, antara Iain sebagai berikut.

·         Pelayanan prima adalah upaya membuat pelanggan merasa penting.

·         Pelayanan prima adalah melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.

·         Pelayanan prima adalah pelayanan optimal yang menghasilkan kepuasan pelanggan.

·         Pelayanan prima adaIah upaya membuat rekan kerja merasa nyaman bekerja sama dengan Anda.

Jika di|ihat dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas pelayanan. Banyak perusahaan bisnis yang menerapkan pelayanan prima, tetapi pelanggan mengalami kesulitan dalam menilai. Kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan. Kualitas dalam konsep pelayanan prima adalah tindakan untuk memenuhi harapan pelanggan. Beberapa definisi kualitas adalah sebagai berikut.

·         Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
·         Kualitas mencakup proses, produk (jasa dan barang) manusia serta lingkungan yang  memuaskan
·         Kualitas adalah suatu kondisi dinamis dari produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan pe|anggan.

Vincent Caspersz (seorang konsultan profesional) menyatakan bahwa kualitas pelayanan meliputi dimensi-dimensi berikut.

1. Ketepatan waktu pelayanan yang berkaitan dengan waktu tunggu dan proses pelayanan.
2. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan akurasi dan ketepatan pelayanan.
3. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku bisnis.
4. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan keluhan pe|anggan.
5. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan jumlah petugas yang melayani serta fasilitas yang mendukung.
6. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, tempat parkir, ketersediaan informasi dan petunjuk atau panduan Iainnya.
7. Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kondisi lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, fasilitas musik atau hiburan, pendingin udara (AC), alat komunikasi dan fasilitas nendukung |ainnvaa

A.   Tujuan Pelayanan Prima

Tujuan memberikan pelayanan prima kepada pelanggan adalah untuk memenangkan persaingan, karena pelayanan prima merupakan faktor utama keberhasilan bisnis. Adapun tujuan pelayanan prima Iainnya adalah sebagai berikut.

1. Untuk menjaga agar pe|anggan merasa dianggap penting dan diperhatikan segala kebutuhan dan keinginannya.

2. Untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.

3. Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan. 

B.   prinsip prinsip Pelayanan Prima

kebutuhan pelanggan merupakan hal utama yang diperhatikan oleh produsen yg membuat suatu Produk. Produk yang dihasilkan merupakan barang atau jasa yang yang pelanggan dalam mencapai kepuasan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan, baik itu pelanggan baru maupun pelaggan lama. Akan tetapi dalam praktiknya tidak mudah untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya mutu tenaga pelayanan atau penjualan dalam memahami dan melaksanakan prinsip prinsip melayani.

Malalui prinsip pelayanan prima, suatu perusahaan akan diarahkan pada pencapaian tujuan yang hendak dicapai, terutama dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Prinsip pelayanan prima adalah salah satu cara untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik dan harmonis dengan pelanggan berdasarkan konsep A3 Pelayanan prima berdasarkan konsep A3, artinya pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dengan menggunakan konsep sikap (attitude), perhatian (attention), dan tindakan (action).

1. Konsep Sikap (Attitude)

Sikap mencerminkan perilaku atau gerakgerik yang terlihat pada diri seseorang ketika ia menghadapi suatu situasi tertentu atau ketika ia berhadapan dengan orang Iain. Pelayanan primél berdasarkan sikap adalah memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan berfokus pada perbaikan sikap (attitude) tenaga pelayanan. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap, antara Iain meliputi:

·         pelayanan dengan penampilan sopan dan serasi,
·         pelayanan dengan pikiran positif, sehat dan Iogis
·         pelayanan dengan sikap menghargai.

a.      Pelayanan dengan penampilan sopan dan serasi

Penampilan yang sopan dan serasi merupakan hal yang penting bagi setiap orang, baikdalam Iingkungan keluarga, sekolah, maupun di tempat kerja. Dengan selalu berpenampilan sopan, serasi dan menarik, seseorang akan dihormati, disegani dan dipercaya oleh orang lain. Sebaliknya, orang yang penampilannya seronok, tidak menarik, dan tidak serasi biasanya tidak disukai orang lain. Contoh:

·         Di malam hari tidaklah serasi jika mengenakan kacamata hitam.

·         Seorang manajer yang berpakaian jas lengkap dengan dasinya tentu tidak serasi jika memakai sepatu olah raga. _

·         Pakaian untuk tidur hendaknya tidak dipakai untuk menghadiri pesta ulang tahun.

Seseorang dapat dikatakan berpenampilan serasi apabila memenuhi persyaratan berikut ini.

1) Model, corak dan bahan pakaian yang dikenakan sesuai dengan warna kulit si pemakai. Misalnya, orang yang berkulit hitam hendaknya tidak mengenakan pakaian yang corak d3” warnanya terlalu kontras dan mencolok, seperti warna merah dan kuning.

2) Model pakaian yang digunakan haruslah sesuai dengan usia si pemakai. Misalnya, “e"ek atau kakek hendaknya tidak memakai pakaian model remaja.

3) Berbusana sesuai dengan tempat dan keadaan cuaca. Apabila kita sedang berada 0“ daerah pantai pada slang hari, hendaknya tidak mengenakan pakaian terlalu tebal.

4) Kombinasi pakaian secara keseluruhan sesuai dengan model, warna, corak, dan laif‘ Anhanaimm

b.      Melayam pelanggan dengan pikiran positif, sehat dan Iogis

Berpikiran positif (positive thinking), artinya segala pekerjaan atau persoalan harus dihadapal dan dipecahkan dengan menggunakan akal/pikiran yang sehat, bukan dengan perasaan atau emosi sesaat. Dengan selalu menggunakan pikiran yang positif, segala permasalahan hidup akan dapat diatasi dan dipecahkan secara adil dan bijaksana.

Demikian pula dalam melayani konsumen, setiap pelayan atau penjual hendaknya selalu berpikiran positif, logis dan tidak emosional. Pelayanan yang dilakukan dengan berpikiran positif akan mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan pelanggan. Hubungan persahabatan dan kerja sama yang baik akan timbul jika masing-masing pihak saling menghormati dan menghargai. Sebaliknya, konflik akan timbul jika masing-masing pihak ingin menang sendiri, merasa benar sendiri atau merasa paling berkuasa sehingga merusak hubungan kemitraan. Pelayanan dengan sikap dan pikiran yang positif, yaitu:

1) Tidak mencari kelemahan pelanggan agar mau melakukan pembelian yang berlebihan Apabila Anda memberikan rangsangan untuk melakukan pembelian sewajarnya atau pembelian sesuai dengan kebutuhan, maka Anda telah melayani pelanggan untuk melakukan pembelian tepat guna sehingga pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas pelanggan kepada Anda.

2) Bersikap responsif terhadap pelanggan Sikap responsif kepada pelanggan merupakan tindakan tanggap dalam memberikan pelayanan yang tepat guna, yaitu tepat waktu ketika pelanggan membutuhkan bantuan serta memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.

3) Memberikan pelayanan dengan penuh hormat Setiap orang akan memberikan apresiasi yang positif kepada siapa pun yang memberikan penghormatan kepadanya. Demikian juga dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan dengan penuh hormat akan menjadi senjata ampuh dalam menjaga dan meningkatkan sikap loyal pelanggan kepada Anda.

4) Memberikan informasi sesuai dengan fakta Kebohongan adalah hal yang sangat berbahaya, apalagi dalam memberikan informasi kepada pelanggan, karena akan memberikan efek negatif kepada pelanggan yang lain. Sekali pelanggan merasa dibohongi, kepercayaan pelanggan kepada perusahaan akan hilang selamanya dan terkadang akan berimbas kepada konsumen yang lain. Walaupun yang melakukan kebohongan adalah oknum tertentu, pelayan yang baik haruslah memberikan informasi yang sesuai dengan fakta, sesuai dengan porsinya dan tidak dilebihlebihkan atau dikurangi.

5) Menggunakan senyuman yang menarik dan tulus
Ekspresi wajah adalah gambaran sesungguhnya atau gambaran jujur dari kondisi seseorang karena ekspresi wajah merupakan kondisi yang secara otomatis terjadi dan tidak disadari secara langsung oleh orang tersebut. Senyum harus selalu terpancar dari wajah dalam melayani pelanggan dengan berbagai macam karakter. Berikan senyuman terbaik, tulus serta tidak dibuat-buat.

c.       Pelayanan dengan penghargaan

Dalam kondisi apa pun, pelanggan harus dihargai dan dihormati. Dengan memberikan Penghargaan kepada pelanggan, secara otomatis Anda telah belajar memberikan pelayanan Yang memuaskan kepada pelanggan. Perhatikan dan amati tanda atau isyarat sekitar pada saat menghadapi pelanggan. Hal ini sangat membantu untuk mencegah terjadinya ketidakpuasan pelanggan sebelum segala sesuatu berkembang dan muncul dalam bentuk keluhan. Tanda atau isyarat awal ketidak puasan di antaranya adalah sebagai berikut.

·         Ekspresi wajah yang tegang dan perubahan rona wa'ah. .
·         Gerak-gerik tidak sabar tangan atau kaki; bahkan jari tangan yang diketuk-ketukan. .
·         Nada suara yang meninggi dan tajam.

Bila tanda atau isyarat seperti ini timbul, segeralah minta maaf dan ambil tindakan untuk memperbaiki keadaan yang menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Pelayanan dengan penghargaan dapat Anda berikan dengan beberapa hal berikut.

1)      Bersikap sopan santun
Setiap orang akan merasa nyaman dan senang jika berada dalam kondisi yang kondusif. Kondisi kondusif diawali dengan sikap yang sopan santun, sehingga bisa menimbulkan kesan pertama yang baik bagi pelanggan. Jangan sekali-kali membedabedakan pelanggan. Bersikap sopan santun adalah langkah yang mudah untuk dilakukan. Dengan sikap tersebut berarti kita telah memberikan penghargaan yang terbaik kepada pelanggan, dan akan berimbas kepada diri sendiri, yaitu akan dihargai oleh pelanggan sebagaimana kita menghargai mereka.

2)      Menggunakan tata bahasa yang baik
lngatlah peribahasa ’Iidah lebih tajam dari sebuah pisau’, karena setiap pelayanan pasti menggunakan tutur kata. Menggunakan tata bahasa yang baik akan memberikan kenyamanan bagi pelanggan, sehingga pelanggan akan betah berkunjung dan pada akhirnya akan menjadi pelanggan tetap. Berusahalah untuk seIalu tenang dan sabar dalam memberikan segala informasi kepada pelanggan. Dalam melakukan pembicaraan kita harus memerhatikan intonasi suara. lntonasi suara yang baik di antaranya menggunakan intonasi yang ringan, tidak monoton, serta jelas dalam mengucapkan kata per kata Awa“ percakapan dengan bahasa yang ramah, seperti:

·         “Selamat pagi/siang/malam, Pak/Bu (sebutkan nama pelanggan jika Sudah tahu) ”  
·         ”Ada yang dapat kami bantu, Pak/Bu?”
·         ”Silakan lihat-lihat dulu.”

2. Konsep Perhatian (Attention)

Konsep pelayanan prima berdasarkan perhatian (attention) adalah suatu bentuk yang lebih nyata dari Perwujud " sikap pelayanan yang Anda berikan. Perhatian merupakan bentuk pelayanan dengan mencurahkan konsentrasi untuk lebih fokus terhadap pelanggan yang Anda hadapi. Dengan demikian pelanggan akan merasa bahwa mereka memang berada pada tempat yang tepat. Lingkup perhatian kepada pelanggan sangatlah luas namun dalam konsep pelayanan prima, konsep perhatian mencakup 3 hal, yaitu listening, ollyservation dan thinking. Ketiga lingkup tersebut disingkat menjadi LOT. bentuk pelayanan dengan konsep perhatian (attention) adalah sebagai berikut. 

a.      Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan (listening) 

1)      Mendengarkan perkataan pelanggan dengan saksama Mendengarkan orang lain yang sedang berbicara merupakan salah satu bentuk penghargaan pada orang tersebut. Jika pelanggan sedang berbicara, sebaiknya Anda diam dan bersabar serta mempersilakan pelanggan berbicara sampai selesai, agar Anda mendapatkan informasi tentang apa yang dibutuhkan pelanggan. Jika pelanggan mengeluh atau mengkritik, jangan sekali-kali memotong pembicaraan atau berdebat dengan pelanggan. Mendengarkan keluhan, saran atau kritik merupakan salah satu jenis pelayanan yang membangun, karena Anda akan mendapatkan informasi mengenai kekurangan kekurangan produk sehingga dapat melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang dirasakan kurang oleh pelanggan.

2)      Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
Memahami kebutuhan pelanggan merupakan kegiatan mengumpulkan informasi dari pelanggan yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan tindakan selanjutnya terhadap pelanggan. Cara-cara efektif dalam mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut.

·         Melakukan pendekatan kepada pelanggan dengan sikap yang mengedepankan empati.
·         Tidak memberikan penafsiran yang keliru tentang pelanggan (beranggapan negatif).

·         Berusaha dengan penuh perhatian untuk mendengarkan permintaan dan kebutuhan pelanggan.
·         Mencatat semua kebutuhan pelanggan agar tidak lupa.
·         Mengonfirmasi kembali kebutuhan pelanggan bila lupa atau kurang jelas.
·         Memberikan penjelasan yang sejujurnya tentang kondisi kualitas dan harga produk yang akan dibeli oleh pelanggan.

3)      Memberikan pelayanan dengan cepat
Pelanggan jangan dibiarkan menunggu terlalu lama, ciptakan suasana agar pelanggan merasa diistimewakan dengan memerhatikan sungguh-sungguh apa yang mereka butuhkan. Pelayanan yang sigap dan cepat merupakan harapan dari setiap pelanggan. Hal ini berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas waktu yang dimiliki oleh pelanggan. Untuk itu perlu disadari bahwa ’menunggu’ adalah . hal yang paling dibenci oleh setiap 1 orang.

Perusahaan yang berfokus kepada DElanggan hendaknya mencari tahu informasi dari pelanggan dengan tujuan agar Perusahaan mengetahui permintaan, harapan dan kebutuhan pasar terhadap produk (barang/jasa) dan mutu pelayanan yang telah diberikan. Untuk mendapatkan informasi dari pelanggan dapat dilakukan dengan cara SEbagai berikut. 1) Pihak perusahaan atau penjual menjalin komunikasi tatap muka (face to face) dengan pelanggan.

 2) Perusahaan meminta waktu Iuang pelanggan untuk mendengarkan dan menylmaK Kelunan, harapan, dan kebutuhannya. 

3) Perusahaan atau penjual mengundang pelanggan untuk membicarakan keluhan, harapan dan kebutuhannya.

4) Perusahaan atau penjual menanggapi setiap keluhan, harapan, dan kebutuhan kolega serta pelanggan.

Dengan memanfaatkan informasi dari pelanggan, perusahaan dapat menganalisis kebutuhan pelanggan dengan cermat, terutama mengenai jenis dan jumlah barang yang dibutuhkan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya kebutuhan pelanggan terhadap sabun mandi, dapat diketahui: .

·         merek sabun mandi yang banyak disukai,
·         warna yang menjadi kesukaan pelanggan,
·         jumlah yang diperlukan untuk setiap kurun waktu tertentu, dan
·         alasan pelanggan menyukai sabun mandi merek tersebut.

Setelah itu petugas penjualan merencanakan stok barang yang banyak dibutuhkan pelanggan dan menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan Iain yang mungkin diminati pelanggan.

b. Mengamati perilaku pelanggan (observation)

Mengamati perilaku pelanggan bukan berarti melakukan tatapan tajam penuh curiga kepada setiap pelanggan yang datang. Hal tersebut justru akan berakibat negatif terhadap setiap usaha Anda dalam memberikan pelayanan prima. Mengamati perilaku pelanggan berkaitan dengan hal-hal berikut.

1) Memerhatikan sifat dan karakter pelanggan melalui bahasa nonverbal/bahasa tubuh Setiap manusia memiliki karakter dan sifat masing-masing. Setiap karakter manusia pada dasarnya adalah perwujudan kondisi nyata dalam diri mereka yang jujur. Karakter yang nampak dari bahasa nonverbal/bahasa tubuh tidak dapat dibuat-buat dan merupakan refleks respons atau tanggapan terhadap kondisi yang dihadapi saat itu.

2)Menebak karakter pelanggan Karakter seseorang dapat dilihat secara sekilas dari penampilan mereka. Dengan mengetahui karakter tersebut, bentuk pelayanan dapat ditentukan berdasarkan kecenderungan dari karakter konsumen. Namun hendaknya tidak menilai seseorang hanya berdasarkan penampilan, berinteraksilah dengan pelanggan agar dapat lebih jauh mengena' karakternya.

3)Memperkirakan motif dari pembelian Setiap konsumen memih’ki motif sendiri-sendiri, sehingga dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus disesuaikan dengan motif pembelian para pelanggan.

c. Mencurahkan perhatian kepada pelanggan (thinking)

Pemberi pelayanan (penjual, pedagang atau perusahaan) tentu saja harus memberikan perhatian penuh kepada pelanggan. Konsep mencurahkan perhatian kepada pelanggan (thinking) juga berarti bahwa Anda harus berpikir dan mengira apa yang akan dibutuhkan pelanggan. Seorang pelanggan akan merasa senang apabila harapan dan kebutuhannya diperhatikan. Mencurahkan perhatian terhadap pelanggan dapat dilakukan dengan berfokus kepada pelanggan melalui cara berikut.

1)      Menetapkan visi, komitmen, dan suasana dalam hal ini Perusahaan perlu menetapkan ViSi dan komitmen untuk berfokus kepada pelanggan, hal ini, perusahaan mempunyai visi dan komitmen yang jelas dalam menanggapi keluhan. harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan prinsip ini, semua keluhan, harapan dan kebutuhan pelanggan dapat ditanggapi dengan baik.

2)      Menyejajarkan diri dengan pelanggan Perusahaan atau penjual yang berfokus kepada pelanggan akan berupaya menyejajarkan diri dengan pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan memanfaatkan partisipasi pelanggan dalam memajukan usahanya, karena maju mundurnya suatu usaha bisnis sangat ditentukan oleh partisipasi aktif dari para pelanggannya. Prinsip ini sangat diperlukan dengan tujuan agar pelanggan berperan sebagai mitra dan penasihat perusahaan/penjual.

3)      Mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan pelanggan Perusahaan yang berfokus kepada pelanggan akan berusaha mengidentifikasi dan mengatasi keluhan dan permasalahan pelanggan, serta selalu memantau, mencatat, dan mendata semua keluhan dan permasalahan yang dihadapi pelanggan. Tujuan pokok dari kegiatan ini antara Iain mengupayakan adanya umpan balik (feedback) yang positif dari pelanggan terhadap perusahaan.

3. Konsep Tindakan (Action)

Pelayanan prima dengan konsep tindakan adalah bentuk konkret dari segala bentuk pelayanan sebelumnya. Pelayanan prima dengan konsep tindakan yaitu suatu cara atau rangkaian perbuatan nyata yang dilakukan untuk meyakinkan dan memberikan jaminan kepada pelanggan agar mereka tertarik dan akhirnya membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Pelayanan prima dengan konsep tindakan antara lain sebagai berikut.

a. Mencatat pesanan pelanggan

Setelah mendapatkan pesanan dari pelanggan, pesanan harus dicatat dengan lengkap. Sekecil apa pun jumlahnya harus selalu dicatat dengan rapi, rinci, baik dan teliti. Pencatatan meliputi jenis atau model barang, jumlah pesanan, harga serta waktu pengiriman. Mencatat pesanan pelanggan dapat dilakukan dengan cara membuat daftar pesanan yang dibutuhkan oleh konsumen atau pelanggan dalam daftar khusus. Manfaat dari adanya daftar pesanan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam memastikan jumlah dan banyak pesanan yang diinginkan.

2) Mempercepat pelayanan, karena pesanan yang diinginkan telah jelas bentuk dan jumlahnya.

3) Menghindari kesalahan sekecil mungkin, sebagai bentuk pelayanan yang memuaskan.

4) Memudahkan pencarian kembali/pengambilan pesanan yang diinginkan.

5) Memberikan spesifikasi akan kebutuhan yang diinginkan tersebut apakah sesuai dengan harapan pelanggan.

Perhatikan contoh pelayanan prima dengan konsep tindakan dan mencatat pesanan pelanggan pada sebuah restoran berikut.

1) Jika tamu datang, sapa dengan ucapan ”Selamat pagi/siang/sore/malam.”

2) Mempersilakan pelanggan tersebut untuk memilih tempat yang paling mereka sukai dan mempersilakannya untuk duduk.

3) Pramusaji membantu pelanggan duduk dengan menarik kursi.

4) Memberikan menu dari sebelah kanan pelanggan memutar searah jarum jam, dengan memerhatikan ’Iadies first’ kecuali jika ada anak-anak, maka anak-anaklah yang didahulukan. 

5.Pramusaji menanyakan terlebih dahulu kepada pelanggan apakah sudah siap untuk memesan.

6.Apabila tamu sudah siap untuk memesan, pramusaji berdiri di tempat yang nyaman untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

7.Pramusaji menuliskan pesanan pada slip order.

8.Pramusaji mengulang pesanan pelanggan dengan jelas supaya didengar oleh pelanggan.

9.Pramusaji memberikan slip order ke bagian yang bersangkutan, terdiri dari tiga rangkap, yang asli (putih) ke bagian dapur dan yang kedua (merah) dan ketiga (biru) diserahkan ke kasir.

b.      Menegaskan kembali pesanan pelanggan

Barang-barang yang dibeli pelanggan ditunjukkan terlebi dahulu sebelum dibungkus. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengepakan barang. Penegasa kembali pesanan pelanggan sangat bermanfaat untuk haI-hal berikut.

1) Sebagai upaya memastikan benar tidaknya pesanan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
2) Pemberian pelayanan pengiriman yang sesuai dengan permintaan pelanggan.
3) Sebagai penentuan cara pengepakan atau pembungkusan pesanan sesuai selera pelanggan. 4) Sebagai cara memperjelas pelanggan berkaitan dengan tata cara pembayaran pesanan yang dibutuhkan oleh pelanggan.

c.       Mewujudkan kebutuhan pelanggan

Mewujudkan kebutuhan pelanggan merupakan teknik yang sangat penting dalam melaksanakan pelayanan prima. Kebutuhan pelanggan adalah segala keperluan pelanggan akan barang atau jasa. Pelanggan akan merasa kecewa apabila kebutuhannya terhadap suatu produk tidak dapat terpenuhi. Sebaliknya, pelanggan akan merasa puas jika setiap kebutuhannya dapat terpenuhi. Oleh sebab itu, apa pun permintaan pelanggan, bagaimana pun sikap dan tingkah Iaku pelanggan, layanilah pelanggan dengan sebaik-baiknya karena pelanggan adalah ’raja’. Setiap pelayanan sangat berhubungan dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan. manfaat yang diperoleh jika berhasil memenuhi dan mewujudkan kebutuhan pelanggan antara:

·         menambah pelanggan baru;

·         menambah pelanggan tetap; dan

·         meningkatkan jumlah penjualan.

d. Mengucapkan terima kasih dengan harapan pelanggan akan meniadi pelanggan tetap

Pernyataan terima kasih yang diucapkan petugas pelayanan merupakan bentuk penghargaan atas kedatangan dan kepercayaan pelanggan yang telah membeli produk yang ditawarkan. Ucapan terima kaSih dapat juga diungkapkan dengan berbagai cara, misalnya memberikan diskon, bonus, dan Iain-Iain. Dengan mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, diharapkan pelanggan puas dengan segala bentuk pelayanan yang diberikan.

 e. Penyempurnaan produk dan proses secara terus-menerus

Penyempurnaan produk dan proses secara terus-menerus merupakan prinsip yang perlu diperhatikan oleh pengusaha (penjuaI/perusahaan). Selera dan kebutuhan pelanggan terhadap suatu barang dan jasa selalu berkembang dan berubah-ubah sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, suatu produk barang atau jasa tentu saja perlu terus-menerus disempurnakan atau perlu selalu ditingkatkan kuaIitas dan kuantitasnya.

4. Tahapan dalam Mengatasi Keluhan Pelanggan

Tidak semua pelanggan akan merasa puas terhadap pelayanan yang mereka terima. Adakalanya pelanggan merasa tidak puas dan menuntut adanya perbaikan. Berlkut hma dasar tahapan yang dapat membantu dalam mengatasi keluhan-keluhan pelanggan.

a.      Memahami apa yang diperlukan
Dengarkan dan pahami keluhan pelanggan, apa yang menjadi penyebab tlmbulnya suatu ketidakpuasan pelanggan.

b.      Menentukan apa yang dilakukan
Setelah memahami permasalahan, segera tentukan tindakan korektif. Sebaiknya tentukan lebih dari satu tindakan korektif sebagai alternatif.

c.       Setujui tindakan dengan pelanggan
Tanyakan persetujuan pelanggan, apakah tindakan korektif yang akan dilakukan sesual dengan keinginannya.

d.      Ambil tindakan sesuai rencana
Segeralah lakukan tindakan korektif. Lakukan koordinasi dengan pihak terkait jika memang diperlukan.

e.       Pertahankan agar pelanggan tetap diberi informasi

Tidak semua pelanggan akan bersikap aktif terhadap keluhan yang disampaikannya. Merupakan kewajiban petugas pelayanan untuk secara aktif memberitahukan pelanggan, bahwa tindakan korektif sudah dilakukan terkait dengan keluhan pelanggan. Petugas pelayanan juga harus memastikan bahwa kejadian tersebut tidak akan terulang Iagi di kemudian hari.

Kisah Toko : Soichiro Honda

Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merek kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki ’raja jalanan'. Motor Honda, berikut mobilnya, menjadi ’raja’ jalanan dunia, termasuk Indonesia. Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri ’kerajaan’ Honda ~Soichiro Honda~ seorang lelaki kelahiran 17 November 1906 di sebuah desa kecil di Jepang.




Honda merupakan salah satu sosok yang ingin selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Ia tidak ragu~ragu untuk mengenakan pakaian bengkel dan ikut turun tangan, walaupun sudah menjadi presiden perusahaan. Dengan tetap berpikiran sederhana meskipun sudah bernama besar, ia tidak pernah berhenti untuk memberikan hasil yang terbaik.

Pada mulanya, Honda berpikir bahwa bengkel yang dibukanya adalah satusatunya bengkel di kota Hamamatsu, namun ternyata sudah ada dua atau tiga bengkel


yang telah dibuka di sana. la harus mencari cara terbaik untuk menghadapi para pesaing. Tanpa disadari, Honda telah menerapkan pelayanan prima kepada pelangganpelanggannya. Pertama, Honda selalu siap melayani pelanggan yang datang, ia bersedia melakukan pekerjaan~ pekerjaan reparasi yang ditolak oleh bengkel-bengkel lain. Kedua, Honda selalu berusaha bekerja secepat mungkin sehingga pemilik mobil yang sedang diperbaikinya tidak terlalu lama menunggu. Tentu saja, kadang-kadang ia harus bekerja semalam suntuk agar besok pagi mobil yang direparasinya sudah dapat diambil kembali. Dengan dua prinsip tersebut, Honda segera mendapat cap yang terbaik dari para pelanggannya.

Setelah Perang Dunia ll selesai, sepeda adalah alat angkutan paling populer waktu itu. lde Honda sederhana sekali, tetapi cemerlang, dan lebih penting lagi, Honda membuat sesuatu yang memang merupakan kebutuhan orang banvak waktu itu. Mula-mula, Honda membeli motor - motor dari angkatan perang dengan harga murah. Kemudian Honda memasang mesin motor pada sepeda, dan menghasilkan sepeda bermotor murah. Sepeda motor buatannya segera menjadi barang kegunaan orang banyak. Karena banyaknya permintaan, sementara persediaan dari angkatan perang sudah habis, akhirnya Honda membuat sendiri motornya. Ciptaannya mulai disebut ’sepeda motor’. Masa-masa setelah perang, bahan bakar sangatlah langka, namun Honda menemukan cara menghemat bahan bakar, sehingga sepeda motor Honda banyak diminati orang. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, awalnya Honda mendirikan pabrik motor. Sepeda motor Honda mencapai sukses yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Pada tahun 1962, Honda Motor Company secara resmi menyatakan diri memasuki dunia pembuatan mobil. Honda membuat mobil yang hemat bahan bakar, sehingga saat krisis minyak tahun 1970-an, mobil Honda membanjiri pasar dengan mobil kecil yang dicintai konsumen. Dalam beberapa tahun saja, reputasi Honda telah tersebar ke manamana, dan sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya.

Demikian yang dapat saya sampikan semoga bermanfaat dan bisa menjadi panduan kita bersama.
Assalamuallaikum WR.WB