Setandar penampilan pribadi - Kegiatan perdagangan barang ataupun jasa sangat erat kaitannya
dengan pelayanan kepada konsumen. Tidak semua penjual memahami bagaimana
memberikan pelayanan dengan baik, sehingga banyak konsumen merasa kecewa karena
mendapatkan pelayanan yang keliru, dan tidak sesuai dengan apa yang mereka
harapkan. Modul ini akan membahas mengenai bagaimana memberikan pelayanan
dengan baik, yang dalam hal ‘ini disebut dengan ’Pelayanan Prima’/Exce//ent
Service.
Pelayanan
prima harus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang andal, mempunyai
visi yang jauh ke depan dan mempunyai keunggulan. Untuk itu, sangat diperlukan
suatu standar penampilan pribadi dari seseorang atau karyawan, organisasi
maupun perusahaan. Standar penampilan pribadi adalah penampilan (performance)
seseorang maupun organisasi atau perusahaan, sesuai dengan standar yang
berlaku, baik di lingkungan pribadi (keluarga), lingkungan masyarakat, maupun
lingkungan kerja atau perusahaan.
Dalam
kegiatan bisnis, penampilan pribadi berkaitan erat dengan citra (image)
perusahaan. Penampilan pribadi yang baik akan memberikan citra yang positif
bagi perusahaan. Hal ini juga akan menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan. Beberapa hal yang berkaitan dengan standar
penampilan pribadi, yaitu kesehatan kerja, penampilan prima, kepribadian, dan
etiket.
A. Kesehatan kerja
Kesehatan
kerja (occupational health) atau sering disebut dengan istilah kesehatan
industri (industrial hygiene), berkaitan dengan usahausaha untuk menjaga
kesehatan pekerja dan mencegah penyebaran penyakit dalam pekerjaan
(occupational disease). Pengertian tersebut mempunyai dua sisi yang berkaitan,
yaitu kesehatan fisik dan jiwa para karyawan, serta kesehatan lingkungan di
mana karyawan bekerja. Tingkat kesehatan fisik dan jiwa karyawan ‘perlu
dipelihara agar dapat memberikan kontribusi kerja Yang Optimal bagi perusahaan,
yang didukung oleh lingkungan kerja yang bersih, sehat, aman serta nyaman.
Untuk
menjaga kesehatan fisik karyawan, perlu adanya program kesehatan yang di
antaranya mencakup:
·
tersedianya sarana dan
peralatan medis serta paramedis yang baik dan memadai,
·
pemeriksaan Iingkungan
kerja (sanitasi, udara) secara menyeluruh dan periodik,
·
pemeriksaan kesehatan
setiap karyawan secara umum,
·
general check-up para
karyawan tertentu yang ditunjuk secara periodik.
Dalam
rangka menjaga kesehatan jiwa/mental karyawan, perlu adanya beberapa fasilitas
seperti sarana ibadah yang baik dan ahli ‘psikologi. Selain itu, perusahaan
juga perlu mengembangkan dan memelihara hubungan baik antarkaryawan serta
memberikan pengertian pada karyawan tentang arti dan pentingnya kesehatan.
Selanjutnya,
Iingkungan kerja yang bersih, sehat, aman serta nyaman akan memberikan semangat
kerja dan produktivitas kerja yang menguntungkan perusahaan. Lingkungan kerja
seperti itu tentunya sangat dibutuhkan. Untuk menunjang Iingkungan kerja yang
bersih sehat, aman serta nyaman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Peralatan kerja yang rapi dan bersih.
2. Meja kerja yang terawat dan tertata dengan
baik.
3. Ruang kerja yang bersih, rapi dan tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap.
4. Terciptanya suasana aman, nyaman, dan
bersahabat.
Selain hal yang disebutkan di atas, perusahaan
juga harus memerhatikan hal yang berkaitan dengan Iingkungan sekitar Iokasi
perusahaan. Jangan sampai sisa barang hasil produksi/Iimbah menimbulkan
pencemaran Iingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.
Rusaknya Iingkungan alam sekitar Iokasi perusahaan dapat dipastikan akan
mengganggu, bahkan menghentikan proses produksi perusahaan. Sebaliknya,
terjaganya kelestarian Iingkungan alam sekitar Iokasi perusahaan, selain
menjamin kelancaran proses produksi dan menjamin tersedianya pasokan bahan baku
produksi, juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kehidupa'n
sosial ekonomi masyarakat Iokal maupun masyarakat luas pada umumnya.
B. Penampilan prima
Penampilan yang menarik mencerminkan kepribadian
seseorang. Penampilan Prima merupakan penampilan diri yang baik dan
menarik, yang tidak hanya didukung oleh penampilan Iuar saja, tapi juga harus
didukung spirit yang m‘uncul darn dalam (Inner beauty). Jadi, untuk menjadi
seseorang yang menarik tidak harus cantlk‘ atau tampan. .
Penampilan
diri, sering juga dikenal dengan istilah ’groommg’. Kata groommgberasal dari
bahasa Inggris, yang berarti perawatan atau pemeliharaan. Sedangkan pengertlan
Penampilan/performance adalah citra diri yang terpancar dari diri seseorang
yang dapat dilihat dari penampilan secara keseluruhan. Berdasarkan pengertian
kedua istilah tersebut, dapat dikatakan bahwa tgrooming dalam penampilan diri
mengandung arti perawatan atau pemeliharaan yang harus dilakukan agar seseorang
mempun‘yai penampilan diri yang terbaik, sehingga citra diri seseorang terlihat
sangat menarik bagi siapa saja yang melihatnya.
Penampilan
prima akan menumbuhkan rasa percaya diri, khususnya saat berhadapan dengan
orang lain. Faktor-faktor yang harus selalu diperhatikan untuk tampil prima
adalah sebagai berikut.
1.Kesehatan
Tubuh
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menjaga
kesehatan tubuh, yaitu:
a.Makanan bergizi
Tubuh yang sehat dan bugar diperoleh melalui makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Makanlah makanan sesuai standar gizi yang dibutuhkan
tubuh. Makanan bergizi tidak harus mahal, namun cukup untuk memenuhi standar
gizi yang dibutuhkan.
b. Olahraga
Olahraga dapat menyehatkan jasmani secara total, otot-otot
menjadi lentur, pembuluh dan aliran darah mengalir dengan baik, pernapasan
menjadi baik, dan wajah tidak tampak kuyu atau lesu. Jika Anda berolahraga
secara teratur, otomatis Anda akan temp” lebih ceria karena tidak ada yang
dikeluhkan dan tidak ada rasa sakit dalam tubuh. Sebaliknya, bila bagian tubuh
Anda ada yang sakit, hal itu akan mengganggu konsentrasi Anda dalam bekerja.
Jenis Olahraga yang dilakukan dapat dipilih sesuai dengan kemampuan d3”
kecocokan, tidak perlu dengan biaya mahal.
c. lstirahat yang cukup
Meskipun aktivitas Anda tinggi, Anda harus tetap meluangkan
waktu untuk beristirahat. Tubuh ibarat mesin, tidak dapat digunakan secara
terus-menerus
dalam waktu yang Iama. Tubuh perlu
istirahat agar dapat berfungsi terus dengan baik. Tidur yang cukup membuat
tubuh kembali bugar keesokan harinya. Lama tidur yang baik adaIah 7 sampai 8
jam setiap harinya.
2. Perawatan Anggota Tubuh
Perawatan tubuh sebaiknya dilakukan secara menyeluruh,
mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Perawatan anggota tubuh meliputi
perawatan-perawatan berikut.
a. Perawatan rambut
Rambut harus dijaga kebersihan dan kerapiannya. Tatalah
rambut sesuai dengan bentuk wajah dan karakter rambut. Rambut yang sehat akan
tampak alami, bersih berkilau, tumbuh subur tanpa ketombe dan kutu.
Cuci/keramas rambut minimal 2 hari sekali, atau_ setiap hari jika memang perlu.
b. Perawatan wajah
Wajah adalah fokus utama penampilan, terutama pada wanita.
Sebaiknya gunakan tata rias yang wajar dan tidak berlebihan. Beberapa alat yang
digunakan merias wajah, antara lain alas bedak (foundation), pemulas mata (eye
shadow), maskara, bedak, dan Iipstik. Jika terkena sinar matahari langsung, gunakan
krim pelembab dan tabir surya.
c. Perawatan tangan dan kaki
Kebersihan dan keindahan tangan dan kaki perlu
diperhatikan. Kulit tangan dan kaki yang kering akan memberikan kesan Iebih tua
dan tidak segar. Gunakan hand and body lotion untuk melembabkan kulit tangan
dan kaki. Jari-jari tangan dan kaki juga perlu dirawat, yaitu dengan memotong
dan membersihkan kuku-kuku secara-teratur. Memelihara kuku yang terlalu panjang
sangat tidak dianjurkan, karena dapat mengganggu ketika bekerja, seperti
mengetik. Khusus bagi wanita, diperkenankan memelihara dan mengecat kuku yan
serasi dengan warna kulit dan busana yang dikenakan.
d. Napas dan bau badan Untuk rnenghindari bau
napas tak sedap, dapat dilakukan dengan menyikat gigi secara teratur, terutama
setelah makan dan sebelum tidur, serta mengurangi makanan yang menimbulkan bau
mulut. Bila masih bermasalah, hendaknya memeriksakan diri ke dokter gigi dan
mulut. Bau badan biasanya tidak disadari oleh yang bersangkutan, tetapi orang
yang berada di dekatnya akan merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, rawatlah
tubuh agar bersih, sehat, dan segar dengan mandi rutin dan menggunakan parfum
sewajarnya.
Penampilan antara pria (karyawan) dan wanita (karyawati)
tentunya berbeda. Hal-halyang perlu diperhatikan tenaga pelayan dan karyawan
agar dapat berpenampilan serasi sesuai dengan profesinya adalah sebagai
berikut.
a) Karyawan pria ,
·
Rambut dipotong rapi,
tidak menutupi telinga.
·
Kuku tidak panjang,
apalagi sampai hitam.
·
Tidak merokok ketika
melayani pelanggan. Badan selalu tampak bersih, tidak dekil.
b) Karyawan wanita
·
Rambut dipotong rapi,
diikat atau disanggul bagi yang panjang.
·
Tidak berlebihan dalam
menggunakan perhiasan.
·
Menggunakan riasan
(make up) secara sederhana.
·
Memakai parfum
sewajarnya.
Dalam pelayanan prima, ekspresi wajah yang simpatik, ramah
dan menarik amauan panting la berperan dalam menjaga hubungan baik dengan
pelanggan. Usahakan selalu nmmberikan polayanan prima dengan ekspresi wajah
yang bersahabat.
a) Ekspmsi mata
·
Lakukan kontak mata
secara Iangsung dengan pelanggan.
·
Kontak mata hams
disertai dengan senyuman.
·
Tampilkan tatapan mata
yang bersahabat.
·
Hindari alis mata yang
berkerut atau tatapan kosong.
·
Hindari tatapan mata
yang tegang atau mengalihkan pandangan.
·
Hindari pula pandangan
ke bawah atau menatap ke suatu benda, karena ekspresi ini
menunjukkan penghindaran dari suatu percakapan.
b) Ekspresi mulut
·
Tampilkan senyuman
manis sebagai rasa senang atau gembira.
·
Hindari bibir terkatup
rapat, karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan atau kekecewaan. .
·
Hindari pula mulut
yang terbuka lebar tanpa bicara, karena ekspresi ini menunjukkan kebingungan.
·
Hindari menggigibgigit
bibir, karena hal ini mengisyaratkan kecemasan.
·
Bicaralah sewajarnya,
dan jangan dibuat-buat.
c) Ekspresi kepala
·
Posisi kepala
hendaknya tegak, sebagai kesediaan untuk berkomunikasi.
·
Anggukan kepala
sebagai isyarat penghormatan atau persetujuan.
·
Hindari memegang
kepala dengan tangan, karena ini menunjukkan kecemasan.
·
Hindari kepala
menunduk ke bawah karena hal ini menunjukkan penolakan.
·
Posisi kepala
hendaknya sewajarnya, sehingga tidak menimbulkan kesan kurang.
perhatian,
sombong, atau angkuh.
3. Berbusana
Serasi dan Tepat
Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus yang
menunjukan kepribadian dan kewibawaan seseorang. Kegunaan busana, antara Iain
sebagai berikut.
a. Sebagai alat/sarana penunjang penampilan.
b. Pelindung kulit/badan dari cuaca dingin dan panas.
c. Menyembunyikan bagian tubuh yang kurang baik dan
menonjolkan bagian tubuh yang
bagus.
d. Menutupi bentuk tubuh yang kurang proporsional.
Berbusana yang baik dan serasi berarti memerhatikan
penampilan diri (personal appearance) secara keseluruhan mulai dari menghias
rambut, wajah, badan, kaki dan . kelengkapannya. Kelengkapan busana bagi wanita
misalnya perhiasan (giwang, kalung, Gina” gelang, bros), tas, sepatu, dasi atau
scarf, tutup kepala, kaos kaki atau stocking, sarung tangaf‘ dan sebagainya.
Berbagai macam bahan pakaian yang dikenakan antara Iain sutra, katun, W0"
rayon dan nilon. Motif kain yang dapat dipilih untuk tenaga pelayan bervariasi,
antara lain batik, tenun ikat, bunga, kotak, garis, atau dedaunan.
Pemilihan model dan warna busana harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Hal‘ha yang perlu diperhatikan dalam berbusana serasi dan
tepat antara Iain sebagai berikut.
a. Serasi, baik warna maUpun bentuk hendaknya sesuai dengan
warna kulit dan bentuk tubuh.
b. Sederhana, tIdaK perlu mewan atau mahal.
c. Kancing baju harus lengkap, juga sabuk/ikat pinggang
perlu diperhatikan.
d. Periksalah kesempurnaan berbusana, kerah baju terkadang
terlipat ke dalam, atau ada kancing yang belum terpasang.
e. Sepatu hendaknya disesuaikan dengan busana yang dipakai.
Berbusana serasi dan tepat harus meliputi pilihan yang
berhubungan dengan kepribadian dan pembawaan si pemakai. Dari cara
berbusananya, seseorang dapat dinilai kepribadiannya, tingkat pendidikannya,
dan lingkungan pergaulannya. Dalam berbusana serasi dan tepat, harus
diperhatikan situasi dan kondisi lingkungan sekitar, sehingga tidak terjadi
’salah kostum'. Tata cara berbusana serasi dan tepat dapat dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu:
a) Busana santai, merupakan pakaian santai yang digunakan
sehari-hari, yang tidak terikat oleh peraturan-peraturan tertentu.
b) Busana resmi menurut tata cara berbusana internasional.
·
Pakaian lengkap Pada
waktu upacara kenegaraan sebaiknya berpakaian lengkap, kecuali jika pada kartu
undangan tertulis ’dress code’. Pakaian lengkap terdiri atas pantalon, jas, dan
dasi. Pada pagi hari sebaiknya tidak memakai warna hitam, tetapi warna cerah
(light colour).
·
Pakaian resmi Pakaian
resmi dikenal dengan ’black tie’ terdiri dari jas, celana hitam, kemeja putih,
dasi kupu-kupu hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam. Di Indonesia, masalah
pakaian resmi sangat. fleksibel dan agak luwes, sehingga tidak harus mengenakan
jas secara resmi. Pada acara kenegaraan banyak para pejabat yang memakai kemeja
batik.
·
Dark suit Pakaian dark
suit dianggap pakaian resmi untuk budaya berbusana bangsa Indonesia. Namun,
pakaian jenis ini dapat dipergunakan untuk pakaian sehari-harl karena ia tidak
terlalu formal dibanding dengan black tie.
c) Busana kerja, harus mampu mencerminkan kepribadian dan
profesi.
Perusahaan-perusahaan tertentu sudah menyediakan seragam
kerja. Tapi jika tidak ada, pakailah busana kerja yang sifatnya mendasar dengan
warna putih, hitam, atau coklat. Boleh pula memakai warna cerah dan bahan
dengan motif kecil.
Busana / Baju kerja untuk wanita, sebaiknya berupa:
·
gaun terusan dengan
blazer,
·
rok span dengan blus
gaya kemeja,
·
rok span, atau celana
panjang, blus dan blazer yang terkesan kasual namun feminin, .
·
pemakaian jilbab dan
rok panjang sebatas mata kaki, tidak menyentuh lantai, dan sebaiknya dipilih
jilbab yang berkesan modis.
busana / Baju kerja untuk pria, sebaiknya berupa:
·
kemeja Iengan panjang,
·
dasi
·
celana panjang
(pantalon),
·
ikat pinggang,
·
sepatu dan kaos kaki,
·
jam tangan,
·
jas.
4. Make Up dan
Aksesori
Penggunaan bahan make up yang cocok merupakan perawatan
dasar wajah. Merias Wajah harus dilakukan sewajarnya, sesuai dengan jabatan dan
Ciri pembawaan Anda. Jika wajah dan tubuh sehat, penampilan akan terlihat segar
dan sempurna, walaupun tanpa menggunakan banyak make up.
Dalam hal menggunakan perhiasan, hendaknya tidak berlebihan
agar tidak menimbulkan kesan seolah-olah Anda menjadi ’etalase berjalan’.
Apalagi dalam memakai perhiasan emas, jangan terlalu mencolok, karena akan
memancing timbulnya tindak kejahatan. Pakailah perhiasan dan aksesori sesuai
dengan busana yang dipakai. Perhiasan/aksesori yang umumnya dipakai wanita
antara Iain anting-anting, ikat pinggang yang sederhana, jam tangan, selendang/
scarf, cincin/kalung, gelang dan bros.
Demikian juga dalam memilih parfum. Pilihlah parfum yang
aromanya tidak terlalu menyengat. Dalam kehidupan di kantor, parfum memegang
peranan yang Iebih dominan dari. pada perhiasan/aksesori.
Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan. Meskipun
sepele, sepatu dapat menambah atau bahkan mengurangi nilai penampilan. Bagi
kaum wanita, pemakaian sepatu yang bertumit tinggi akan Iebih sedap dipandang
dan membuat tubuh tegap sewaktu berjalan.
C.
Kepribadian
Pengertian tentang kepribadian bermacam-macam, namun pada
prinsipnya, kepribadian adalah gambaran sikap dan perilaku manusia secara umum
yang tercermin dari ucapan, perbuatan, tingkah laku dan gerak langkah seseorang
yang dapat diamati untuk dapat diukur secara nyata. ,
Menurut Gordon Willard Allport (seorang psikolog),
kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis yang unik dan
khas pada diri individu, yang turut menentukan cara-cara penyesuaian diri
dengan lingkungannya.
Kepribadian seseorang selain dibentuk oleh faktor dari
dalam (pembawaan), juga oleh faktor dari luar (Iingkungan). Kepribadian selalu
berubah dan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan fase-fase
perkembangan kehidupan manusia. Perkembangan kepribadian bersifat khas, unik
dan dinamis. Artinya, selama individu masih tetap hidup, belajar dan menambah
pengetahuan, pengalaman serta keterampilannya maka ia akan semakin matang dan
mantap kepribadiannya.
1. Faktor-Faktor
yang Membentuk Kepribadian
Kepribadian seseorang dapat terbentuk oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut.
a. Faktor biologis, merupakan hubungan sedarah yang
berperan penting dalam pembentukan seseorang
seperti, otot, pembentukan kerangka, perawakan (tinggi/pendek), anggota tubuh. dan
fungsinya, warna kulit, serta kemampuan nalar seperti kecerdasan, kemampuan
berpikir dan menganalisis serta daya insting.
b. Faktor kultural dan peradaban, merupakan
faktor sejarah hidup manusia dalam peradaban dan kebudayaan, yang menyangkut
kumpulan nilai-nilai, konsep-konsep, pengetahuan dan kebiasaan manusia dalam
hidup bermasyarakat.
c. Faktor Pendidikan. Pendidikan memberikan
kemampuan kepada seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan
latar belakang pendidikan tertentu, maka seseorang dianggap mampu menduduki
suatu jabatan. Pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat dilihat dari
pendidikan yang dimilikinya.
e. Faktor keluarga, merupakan hal terpenting
dalam membentuk kepribadian seseorang, karena dari keluargalah awal seseorang
belajar melakukan interaksi dengan orang lain, belajar mengenal adat istiadat,
budaya, norma-norma, etika dan nilai-nilai tradisi yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat.
f. Faktor sosial dan lingkungan. Status sosial
dan lingkungan pergaulan (seperti keluarga, sekolah, tempat tinggal, budaya,
adat istiadat), juga mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian.
2. Cara
Mengetahui Ciri-Ciri Kepribadian
Ciri-ciri kepribadian yang perlu diketahui dan
dimiliki dalam rangka mengembangkan d adalah sebagai berikut.
·
Mampu menilai talenta
dan pribadi orang lain.
·
Mampu menemukan cara
mengatasi kelemahan/kekurangan.
·
Mampu melakukan
komunikasi dua arah.
·
Mampu membangkitkan
dan mempertahankan antusiasme/optimisme.
·
Tidak pernah puas
dengan situasi yang bukan terbaik.
·
Mampu menganalisis
solusi untuk menemukan kemungkinan kelemahan/kekurangannya Mampu menuntut perbaikan kekurangan.
·
Mampu membuat
konstruksi/pemikiran untuk menunjukkan kemungkinan jalan keluar. Disiplin
berpikir metodis.
·
Mampu
mengatasi/mencegah kemungkinan adanya keterlambatan.
·
Memiliki sikap ’bisa’
dan suka menyelesaikan masalah.
·
Mampu mencari dukungan
dan mengatasi kegagalan.
·
Diplomatis dan pandai
menilai keinginan orang.
·
Berpenampilan
meyakinkan dan berwibawa.
·
Mempunyai pemahaman
akan gambaran menyeluruh atas pekerjaan.
·
Dapat menjaga
kerahasiaan informasi.
·
Tajam dalam menemukan
prioritas.
·
Mampu menangkap
beberapa hal sekaligus.
·
Pandai mempertahankan
hubungan dengan semua orang.
·
Terampil menghalau
kemungkinan masalah.
·
antusias bersemangat, serta
suka akan ide-ide baru.
·
Bersemangat dan siap
Menerima Ide orang.
·
memandang masalah
sebagai kesempatan untuk berinovasi, bukan sebagai bencana.
·
tidak pernah
kehilangan saran yang melegakan.
·
Tegas dan terkadang
keras dalam menerapkan standar.
·
Pandai menilai kinerja
orang.
·
Tidak ragu-ragu
mengemukakan masalah.
·
Mampu memuji dan
memberi kritikan yang membangun
3.Jenis-Jenis
Kepribadian
Berdasarkan fungsinya, ada empat jenis kepribadian, yaitu:
a. Kepribadian rasional, yaitu kepribadian yang dipengaruhi
oleh akal sehat.
b. Kepribadian intuitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi
oleh firasat atau perasaan kira-kira,
c. Kepribadian emosional, yaitu kepribadian yang
dipengaruhi oleh perasaan.
d. Kepribadian sensitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi
oleh kekuatan panca indera
sehingga seseorang cepat bereaksi. Sedangkan berdasarkan
reaksinya terhadap lingkungan, terdapat tiga jenis kepribadian, antara lain
sebagai berikut.
a. Tipe ekstrovert dan introvert
·
Ekstrovert. Seseorang
dengan kepribadian ekstrovert memiliki sifat terbuka, dan berorientasi ke dunia
Iuar, sehingga sifatnya ramah, senang bergaul, dan mudah menyesuaikan diri. Di
lingkungan pekerjaan ia Iebih suka bekerja dengan banyak orang, suka berterus
terang, aktif mengeluarkan ide-ide dan pandai mengajak orang lain mengikuti ide
dan keinginannya.
·
Introvert. Seseorang
dengan kepribadian introvert memiliki sifat tertutup dan berorientasi kepada
diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam, jarang bergau|, suka menyendiri, dan
sukar menyesuaikan diri. Walaupun dalam bekerja ia sangat individualistis,
namun orang yang introvert biasanya dapat bekerja dengan baik dan tidak
mengecewakan serta dapat diandalkan.
Seorang tenaga pelayanan haruslah memiliki kepribadian yang
menarik. Berdasarkan dari
jenis kepribadian di atas, jenis ekstrovert Iebih cocok
untuk seorang tenaga pelayanan, karena dalam melakukan transaksinya dengan
pelanggan, seorang tenaga pelayanan harUs sopan santun, selalu ceria dan
gembira, bijaksana, muda’h bergaul, penuh inisiatif, dan perhatian.
b. Tipe keras hati dan perasa
Seseorang dengan tipe keras hati memiliki ciri-ciri tegas,
sanggup melaksanakan semua Dekeriaan dengan baik dan penuh tanggung jawab,
karena selalu berorientasi pada prestasi. Sedangkan seseorang perasa merupakan
orang yang ramah, hanga penyayang dan suka memikirkan kepentingan orang lain,
suka berbagi dan bekerja sama. Namun, karena sifatnya tersebut, sering kali
orang lai memanfaatkan kebaikannya karena orang yang perasa bukan orang yang
ambisius, tidak mencari pengaruh sosial dan menghindari sorotan masyarakat.
c. Tipe penurut dan kreatif
Seseorang'dengan tipe kepribadian penurut adalah orang yang
bersahaja, lembut dan sederhana. la biasa biasa saja dan tidak pernan
menganggap din’nya orang yang kreatit, padahal sebetulnya ia terampil dan
mengikuti perkembangan jaman. la lebih suka berhubungan dengan hal-hal yang
iaketahui sebelumnya.
Seorang kreatif adalah orang yang menyukai perubahan,
memiliki banyak ide, suka mencoba hal-hal yang tidak umum/biasa. la juga anti
kemapanan dan selalu mencari cara baru dalam berbagai hal, karena itu orang
kreatif sering dianggap orang pikirannya berada di awang-awang.
D.
Etiket
Dua
lstilah etika dan etiket dalam kehidupan sehari-hari terkadang diartikan sama,
dan dipergunakan silih berganti. Kedua istilah tersebut memang hampir sama
pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik berat penerapan atau
pelaksanaannya, yang satu Iebih luas daripada yang lain.
Secara
etimologi, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan. Etika berasal dari bahasa Yunani, ’ethos’, yang dalam
bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan, akhlak, moral, watak, perasaan, sikap
atau perilaku.i Dalam bentuk jamak (ta etha) mempunyai arti adat-istiadat,
kebiasaan yang dianut oleh kelompok atau masyarakat tertentu. Arti dalam bentuk
jamak ini pada akhirnya menjadi Iatar belakang istilah etika. Etika selalu
berlaku, baik sedang sendiri atau bersama orang lain/Misalnya larangan mencuri
selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ketika ada orang lain, atau barang yang
dipinjam harus selalu dikembalikan meskipun si empunya barang sudah Iupa.
Sedangkan
istilah etiket, berasal dari bahasa Prancis ’etiquette’, yang berarti kartu
undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta)
Dalam perkembangan selanjutnya, lstilah etiket berubah, bukan lagi berarti
kartu undangan yang dipakai oleh raja-raja jika mengadakan pesta. lstilah
etiket dewasa ini Iebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan,
cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu dan sopan santun lainnya. Jadi,
etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Etiket menyangkut cara atau
tata cara bagaimana suatu perbuatan harus dilakukanya Misalnya ketika
menyerahkan sesuatu kepada orang lain, harus dengan menggunakan tangan kanan.
Jika menyerahkannya dengan tangan kiri, dianggap melanggar etiket.
Etiket
hanya berlaku dalam situasi di mana Anda tidak seorang diri (ada orang lain di
sekitar Anda). Bila tidak ada orang lain di sekitar Anda atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku. Contoh, ketika Anda sedang makan bersama
bersama teman sambil meletakkan kaki di atas meja makan, maka Anda dianggap
melanggar etiket. Tetapi kalau Anda sedang makan sendirian (tidak ada orang
lain), maka Anda tidak melanggar etiket.
Etiket
sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati
dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Etiket juga merupakan
aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat
beradab, dan juga merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk
mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status sosial mas'ing-mas'ing
individu. Etiket didukung oleh berbagai macam ni'lai, antara lain:
·
nilai-nilai
kepentingan umum,
·
nilai-nilai kejujuran,
keterbukaan, kebaikan, nilai-nilai kesejahteraan,
·
nilai-nilai kesopanan,
saling menghargai,
·
nilai diskresi
(discretion: pertirnbangan) penuh pemnkiran, mampu membedakan sesuatu yang
patut dirahasiakan dan yang boleh dnkatakan/udak dirahasiakan.
Kisah Tokoh: Moryati Soedibyo
Pagelaran
Miss Universe adalah sebuah kontes kecantikan, yang konon pesenanya adalah wanita-wanita
yang paling cantik dan cerdas di negerinya. Di Indonesia, ajang ini identik
dengan sebuah produk kecantikan Mustika Ratu.
Berkat
kepiawaian sosok Mooryati Soedibyo, produk kecantikan Mustika Ratu berhasil
mengangkat kembaii warisan tradisional Indonesia yang hampir dilupakan orang.
Mooryati Soedibyo, adalah seorang wanita pengusaha kelahiran Surakarta, 5
Januari 1928, yang masih tampak berpenampilan prima di usianya yang menginjak
angka 83 tahun. Mooryati berhasii membuat jejamuan dan aneka ramuan khas yang
diajarkan neneknya. Ramuan tradisionalnya kini justru menjadi produk kecantikan
berkelas, sebagai produk alami yang bebas bahan berbahaya. Pada awalnya,
Mooryati membuat aneka ramuan iejamuan karena hobi. la membuat iuiur dan jamu
yang dibagikan secara gratis kepada para istri
sejawat suaminya. Karena penampilannya yang
selalu menarik dan terlihat awet muda, teman sejawatnya percaya bahwa jamu dan
Iulur yang beliau raciklah penyebab Mooryati terlihat cantik sehingga
lama-kelamaan banyak yang memesan jejamuan produk Mooryati.
Tahun
1975, Mooryati Soedibyo resmi mendirikan PT Mustika Ratu untuk memayungi usaha
pembuatan jamunya. Produk-produk Mustika Ratu kemudian mulai didistribusikan ke
toko-toko, melalui salon-salon kecantikan. Hingga sekarang, masyarakat pun
mengenai dan menggunakan produk-produk kecantikan Mustika Ratu. Produk
kecantikan Mustika Ratu kini sudah merambah sampai ke Malaysia, Singapura,
Filipina, Taiwan, Jepang, Timur Tengah, Rusia, Belanda, Mesir, Cina, Australia,
lnggris, dan Eropa Timur.
Kini, selain menjadi pengusaha, Mooryati juga aktif dalam
kegiatan berorganisasi. Terakhir, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan daerah
Jakarta. Melalui Yayasan Puteri Indonesna, ia terus mengenalkan kecantikan asli
Indonesia Profil Mooryati Soedibyo, ikut mengharumkan nama Indonesia di
berbagai forum internasional .ia mampu membuktikan, bahwa produk indonesia
dengan produk kecantikan dari negara lain.
Kisah Mooryati Soeryati ini membuktikan bahwa penampilan
adalah hal yang sangat penting dalam Pelayanan prima, karena penampilan yang
baik dapat menarik konsumen, dan dengan kerja keras bisa membuat seseorang
menjadi sukses.
Demikian yang dapat saya rangkum dan saya sampaikan semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Assalamualaikum WR.WB.